Zaimatun

Dia Ibu rumah tangga. Menulis membuatnya bahagia. Menurutnya, hidup ini indah. Seberapapun sulit hidup, harus dilalui dengan cara-cara yang indah. Hanya itu yan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mutiara
https://m.tokopedia.com/ourimutiara/butiran-mutiara-laut-grade-a-mutiara-asli-mutiara-lombok

Mutiara

Tantangan hari ke-174

#TantanganGurusiana

Atun memandangi tubuh lelaki yang teramat dia cintai. Ada duka yang mendalam yang tak bisa diungkapkan. Bulir-bulir dingin pun beruntuhan.

Silih berganti tamu berdatangan. Sedikitpun Atun tak peduli. Dia masih bertahan, menelungkupkan wajah disamping orang yang teramat berarti dalam perjalanan hidupnya itu. Kenangan demi kenangan bermunculan. Indah semuanya, tak setitik pun ada cela. Air matanya makin menderas manakala kedua tangannya menengadah. Bulir-bulir itu tumpah, seperti butiran-butiran mutiara yang diberikan ayahnya. Kali ini Atun tak sanggup lagi menahan kesedihannya. Dia ucapkan istighfar berkali-kali agar beban yang menghimpit dadanya sedikit terkurangi. Teringat kembali saat seorang ayah harus memukul bongkahan batu, mengumpulkan kerikil juga pasir. Kemudian dia ubah menjadi mutiara. Dia persembahkan untuk masa depan anaknya.

Atun merasakan dua tangan menyentuh punggungnya. "Sudahlah, ikhlaskan kepergiannya," kata ibunya. Atun sesenggukan dalam rengkuhan suaminya. Para tetangga segera mengantar ayahnya menuju alam baru, alam barzah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga husnul khotimah

06 Jul
Balas

Amin, terima kasih, Bunda.

06 Jul

Jadi ingat kedua rahimallahu.

06 Jul
Balas

Mengingatkan, ya? Maaf.....

06 Jul

Sabar ya buk

06 Jul
Balas

Insyaallah. Terima kasih sudah berkenan membaca.

06 Jul

Perpisahan yang tidak bisa dihindari.....

06 Jul
Balas

Betul, Ibu. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca.

06 Jul

Ikhlaskan ya Bu.

06 Jul
Balas

Insyaallah. Terima kasih kunjungannya, Ibu.

06 Jul

Semoga diampuni dosanya dan ditempatkan disyurganya Allah

06 Jul
Balas

Amin. Terima kasih, Ibu.

06 Jul

Luar biasa. Sendu bacanya. Salam Literasi.

06 Jul
Balas

Terima kasih, Bapak. Salam literasi.

06 Jul

Innalillahi, semoga ayah husnul khotimah. Mrngharu biru ceritanya.

06 Jul
Balas

Terima kasih, Ibu. Terima kasih kunjungannya....

06 Jul

sedih bacanya

06 Jul
Balas

Saat menulis pun saya juga sedih.

06 Jul

Berat utk berpisah....tp mesti terjadi

06 Jul
Balas

Betul. Terima kasih, Bapak.

06 Jul

Smoga tabah dan ikhlas. Tetap semangat

07 Jul
Balas

Amin, insyaallah.

15 Jul



search

New Post